Sabtu, 31 Desember 2011

‎~Kedekatan Nabi Muhammad dengan Yesus/Isa Al-Masih~

- Isa al-Masih atau Yesus bersambung kepada isteri pertama Ibrahim, Sarah, maka Muhammad SAW memiliki silsilah ke isteri kedua, Hajar. Itu sebabnya, Nabi Muhammad sangat menghargai saudara sepupunya itu. Nabi bersabda, tidak ada orang yang paling dekat dengan Yesus selain aku. Hadits Bukhari menyebutkan, orang Islam yang mengimani Yesus dan Nabi Muhammad secara sekaligus akan mendapatkan dua pahala (Shahih al-Bukhary)

- ketika Nabi Muhammad memasuki Mekah dengan penuh kemenangan dalam Fathu Makkah dan menyuruh menghancurkan semua patung dan berhala, termasuk yang bernama Hubal, dia menemukan gambar Bunda Maria (Sang Perawan) dan Isa al-Masih (Sang Anak) di dalam Kakbah. Ia kemudian menyelamatkan dua gambar itu dengan memasukkannya ke dalam jubahnya . Patung Maryam yang terletak di salah satu tiang Kakbah dan patung Yesus Kristus di Hijirnya yang dipenuhi berbagai hiasan, dibiarkan berdiri tegak (Kardi Ali, al-Islam wa al-Hadlarah, Juz I, hlm. 123). Tindakan adalah sbg penghargaan Muhammad terhadap Yesus dan ibundanya.

- Dikisahkan bahwa Nabi pernah menerima kunjungan para tokoh Kristen Najran yang berjumlah 60 orang. Rombongan itu dipimpin Abdul Masih, al-Ayham, dan Abu Haritsah bin Alqama. ketika rombongan itu sampai di Madinah, mereka langsung menuju masjid. Saat itu, Nabi sedang melaksanakan salat ashar bersama para sahabatnya, Ketika waktu kebaktian tiba, mereka pun tak harus mencari gereja. Nabi memperkenankan mereka untuk melakukan sembahyang di dalam masjid [Baca Ibnu Hisyam, al-Siyrah al-Nabawiyah, Juz II, hlm. 426-428].

- Sikap yang sama juga ditunjukkan kalangan Kristen. Ketika umat Islam dikejar-kejar orang-orang kafir Quraisy Mekah, yang memberikan perlindungan adalah Najasyi, raja Abesinia yang Kristen. Ratusan sahabat Nabi termasuk Utsman bin Affan dan istrinya (Ruqayah, puteri Nabi), Abu Hudzaifah bin ‘Utbah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, Ja’far bin Abi Thalib, secara bergelombang hijrah ke Abesinia untuk menghindari ancaman pembunuhan kafir Quraisy. Di saat orang-orang kafir Quraisy memaksa sang raja untuk mengembalikan umat Islam itu ke Mekah, ia tetap pada pendirian bahwa pengikut Muhammad haruslah dilindungi dan diberikan hak-haknya, termasuk hak memeluk suatu agama. “Sesungguhnya kamu akan jumpai yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman adalah orang-orang yang berkata: ’sesungguhnya kami ini orang-orang Nashrani’.” Waktu raja Najasyi meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW pun melaksanakan salat jenazah dan memohonkan ampun atasnya.

~Penggalan-penggalan cerita di atas sengaja kami kemukakan untuk menunjukkan kemesraan hubungan Islam dan Kristen, yang dilakonkan oleh Nabi Muhammad bersama umat kristiani di masanya. Betapa sikap saling menghargai dan menoleransi, bahkan dalam soal pelaksanaan ritual peribadatan pun, telah dikukuhkan oleh Nabi semenjak awal kehadiran Islam. ~